Minggu, 01 Maret 2015

Jodoh

Minggu-minggu ini terasa begitu menggemaskan, karena pembahasannya selalu sama, mungkin karena memang sudah umurnya kali ya. NIKAH.

            Ditengah kegalauan tentang TA, teman-teman seangkatan membicarakan tentang nikah, dua sahabat deket juga udah mau nikah, mbak yang aku kenal deket narget nikah tahun ini, tetangga juga ada yang nikahan..ckckckc
Sebenarnya semuanya sih tidak terlalu dipikirkan, tetapi semenjak Bapak Ibu tanya, "apa sudah ada yang dekat atau mendekati? Bapak Ibu pengen ndang mantu, pengen punya cucu"
Rasanya seperti "ditembak". Speechless...apa daya kalau sudah orangtua yang bertanya?. Memang sebenarnya Bapak Ibu sudah sering 'kode' mengenai hal ini, Bikin kepikiran. Sepertinya dicarikan saja oleh orangtua itu lebih baik -_-".
            Dua puluh satu tahun. Rasanya cepat sekali hidup ini. Anak-anak--remaja--dewasa. Aku masih saja merasa kalau aku masih seperti anak-anak. Tapi perbincangan seperti itu, kegalauan TA, ditambah kehidupan setelah kuliah, bonus pertanyaan 'kapan nikah' juga menghantui, menyadarkan aku satu hal. DEWASA. semoga diumurku yang sekarang, tidak ada kata terlambat untuk terus belajar dewasa, baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Diiringi untuk terus belajar ilmu pengetahuan dan agama. Hingga aku siap menghadapi masa depan yang sebenarnya tidak mudah, dan siap untuk menikah serta berumahtangga. Bismillah....aku serahkan semuanya pada-Mu ya Allah tentang hidup dan matiku, rejeki, dan jodoh.
           Jodoh? Haruskah wanita yang mencari? ataukah sabar menunggu hingga datang pangeran hati? yang aku bisa lakukan saat ini MEMANTASKAN DIRI, karena JODOH PASTI BERTEMU dan TIDAK TERTUKAR. Siapa yang lebih dahulu meminta, istikharah, baru memutuskan menerima atau menolak.

"Aku ingin menjadi hamba yang taat pada Allah, anak yang berbakti kepada kedua orang tua, seseorang yang dirindukan oleh keluarga, istri shalihah yang patuh kepada suami, ibu yang mampu menghasilkan generasi rabbani, dan manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya." aamiin.
 "Allah, jika dia adalah adalah orang yang baik untuk agama, dunia, dan akhiratku, maka pertemukanlah kami dalam bingkai yang halal, pernikahan yang sah, dan ibadah yang Kau ridhai, jangan biarkan syaitan merusaknya, jagalah hatinya, begitu pula hatiku, kuatkahlah imannya pada-Mu, begitu juga imanku, perbaikilah perilakunya, begitu juga denganku, pantaskahlah dia untukku, begitupun pantaskanlah aku untuknya, aku tak ingin membuatnya terluka atas perilakuku, malu atas pribadiku, apalagi kecewa telah bersamaku, Begitupun denganku ya Allah. jadikan kami pasangan yang bahagia dunia dan akhirat. Tapi ya Allah, jika dia justru mengabaikan agama, menghancurkan dunia, dan menyengsarakan akhiratku, jauhkan lah dia dari ku dengan cara-Mu, dan berilah pengganti yang jauh lebih baik." aamiin.
"Allah, jika saat ini aku telah siap untuk menikah, aku mohon segera dekatkan dengan jodohku, agar keinginan ini tidak menjadi kerisauan yang akan menjadi jalan syaitan untuk menyesatkanku dan fitnah dari orang lain, serta agar aku bisa bersama membahagiakan orangtuaku dan orangtuanya. Namun jika aku belum siap, aku mohon persiapkan diriku untuk itu, hilangkan kegalauan ini agar aku dapat berkonsentrasi untuk memperbaiki diri, lupakan sejenak pikiran itu, lapangkan dan tenangkan hati ini, dan tanamkan bahwa suatu saat nanti pasti ada jodoh yang baik untukku. Aku percaya, Kau akan mempertemukan kami dalam waktu yang tepat dan tidak terlambat" :)

sumber: https://didisederhana.files.wordpress.com

1 komentar: