"Ada dua jenis kerinduan, kerinduan pertama karena kita pernah merasakan sesuatu dan kita menginginkannya kembali. Kerinduan kedua karena kita tak pernah mengalaminya dan benar-benar ingin merasakannya, setia menunggu dalam penantian yang lugu."- Jodoh by Fahd Pahdepie-
Rabu, 06 September 2017
Kerinduan Jenis Kedua
Selasa, 21 Februari 2017
Al-Huda
Al-Huda, Allah Maha Pemberi Petunjuk
Salah satu asmaul husna Allah..masyaAllah :')
Hari ini aku benar-benar merasakannya.
Sungguh merasakan Allah sedang memberiku petunjuk.
Tentang sesuatu yang membuatku menunggu.
Ternyata memang tidak.
Meskipun petunjuk-Nya tidak sesuai harapan, aku lega.
Lega bahwa Allah masih mau mengabulkan doaku.
Doa dari seorang yang punya banyak dosa dan kesalahan sepertiku.
Aku masih sangat merasa terkagum-kagum.
Betapa hebatnya Allah bisa memberi petunjuk,
Dengan cara yang aku berpikir "kok bisa jebus kesana?"
Tapi aku tau, itu sangat mudah bagi Allah.
Alhamdulillah, semoga Allah terus memperkuat iman ini,
Hingga tak ada pikiran lagi untuk kembali ke masa lalu
Semoga, semoga memang benar ini suara hati, suara dari-Nya
Bukan bisikan syaitan yang menyesatkan.
Aamiin :)
Salah satu asmaul husna Allah..masyaAllah :')
Hari ini aku benar-benar merasakannya.
Sungguh merasakan Allah sedang memberiku petunjuk.
Tentang sesuatu yang membuatku menunggu.
Ternyata memang tidak.
Meskipun petunjuk-Nya tidak sesuai harapan, aku lega.
Lega bahwa Allah masih mau mengabulkan doaku.
Doa dari seorang yang punya banyak dosa dan kesalahan sepertiku.
Aku masih sangat merasa terkagum-kagum.
Betapa hebatnya Allah bisa memberi petunjuk,
Dengan cara yang aku berpikir "kok bisa jebus kesana?"
Tapi aku tau, itu sangat mudah bagi Allah.
Alhamdulillah, semoga Allah terus memperkuat iman ini,
Hingga tak ada pikiran lagi untuk kembali ke masa lalu
Semoga, semoga memang benar ini suara hati, suara dari-Nya
Bukan bisikan syaitan yang menyesatkan.
Aamiin :)
Sabtu, 18 Februari 2017
Tamyiz
Di zaman sekarang, aku merasa sulit sekali menamyizkan banyak hal.
Dunia semakin berkembang, begitu pula apapun semakin berubah
Perubahan itu, sudah mampukah aku menanggung dampak dan resikonya?
Jika memang sudah? Sudah sampai mana? Sudahkah melampauinya?
Aku rasa belum.
Banyak hal dalam segi agama, sosial, budaya, dan banyak lagi, yang belum aku temukan jawabannya
Jawaban manakah yang benar? Manakah yang salah?
Banyak orang berilmu di dunia ini, banyak orang hebat di dunia ini,
Tetapi tetap saja, aku belum menemukan jawabannya.
Bukan karena belum ada yang meneliti, atau mendiskusikannya
Tetapi justru sebaliknya, setiap kepala mempunyai persepsinya sendiri
Setiap orang punya pendapatnya masing-masing.
Bahkan setiap orang mempunyai argumen, bukti, fakta, dalil, dll yang memperkuat pilihannya
Anehnya, selalu ada perbedaan.
Apalah aku yang hanya orang awam?
Hanya mengandalkan cari tau dan bertanya,
Namun banyak sekali yg menganggap malas karena katanya di internet semuanya ada
Memang ada, ada banyak sekali.
Tapi, jawaban apa yang harus aku ambil dari semua perbedaan itu?
Diambil jalan tengah? Apa bisa? Toh keduanya hal yang bertentangan
Sesekali, bisakah membuat aku mengerti jawabannya?
Banyak sekali rasanya pertanyaan-pertanyaan di hati dan pikiran
Yang belum menemukan jawaban iya atau tidak, benar atau salah.
Semoga Allah, yang Maha Benar, Maha Segalanya,
Menuntun hati, pikiran, ucapan, tingkah laku, ke jalan yang benar,
Ditengah persimpangan perubahan yang tak ada habisnya
Aamiin.
Dunia semakin berkembang, begitu pula apapun semakin berubah
Perubahan itu, sudah mampukah aku menanggung dampak dan resikonya?
Jika memang sudah? Sudah sampai mana? Sudahkah melampauinya?
Aku rasa belum.
Banyak hal dalam segi agama, sosial, budaya, dan banyak lagi, yang belum aku temukan jawabannya
Jawaban manakah yang benar? Manakah yang salah?
Banyak orang berilmu di dunia ini, banyak orang hebat di dunia ini,
Tetapi tetap saja, aku belum menemukan jawabannya.
Bukan karena belum ada yang meneliti, atau mendiskusikannya
Tetapi justru sebaliknya, setiap kepala mempunyai persepsinya sendiri
Setiap orang punya pendapatnya masing-masing.
Bahkan setiap orang mempunyai argumen, bukti, fakta, dalil, dll yang memperkuat pilihannya
Anehnya, selalu ada perbedaan.
Apalah aku yang hanya orang awam?
Hanya mengandalkan cari tau dan bertanya,
Namun banyak sekali yg menganggap malas karena katanya di internet semuanya ada
Memang ada, ada banyak sekali.
Tapi, jawaban apa yang harus aku ambil dari semua perbedaan itu?
Diambil jalan tengah? Apa bisa? Toh keduanya hal yang bertentangan
Sesekali, bisakah membuat aku mengerti jawabannya?
Banyak sekali rasanya pertanyaan-pertanyaan di hati dan pikiran
Yang belum menemukan jawaban iya atau tidak, benar atau salah.
Semoga Allah, yang Maha Benar, Maha Segalanya,
Menuntun hati, pikiran, ucapan, tingkah laku, ke jalan yang benar,
Ditengah persimpangan perubahan yang tak ada habisnya
Aamiin.
Jumat, 10 Februari 2017
Apa kabar?
Apa kabar?
Aku dengar ada kabar buruk disana
Hanya do'a yang bisa aku ucapkan
Juga salam untuk keselamatanmu
Semoga Allah melindungimu
Dan menyampaikan salam itu
Semoga segera terdengar kabar bahwa
Kamu dan orang-orang disana baik-baik saja.
Aamiin.
Aku dengar ada kabar buruk disana
Hanya do'a yang bisa aku ucapkan
Juga salam untuk keselamatanmu
Semoga Allah melindungimu
Dan menyampaikan salam itu
Semoga segera terdengar kabar bahwa
Kamu dan orang-orang disana baik-baik saja.
Aamiin.
Sabtu, 21 Januari 2017
Quote of the month
"Ketika hubungan tidak sah berkomitmen untuk terikat, tetap saja akan kalah dengan yang cepat menentukan tanggal akad"
Senin, 02 Januari 2017
Maaf
Aku selalu bingung memulai bila berhubungan dengan kata maaf.
Terkadang bahkan sering kali sulit sekali terucap bila dibanding kesalahan yg sangat mudah dilakukan.
Sering kali aku mengatasnamakan manusia yang pasti punya salah untuk bersembunyi dibalik kesalahan.
Sungguh manusia sulit sekali mengakui kekurangan diri, terlebih aku.
Sungguh manusia lebih mudah membanggakan sombongnya, khususnya aku.
Sungguh manusia sering kali egois akan keinginannya, aku mungkin sering begitu.
Sungguh manusia suka meremehkan kesalahan yang dilakukannya, ya aku termasuk di dalamnya.
Sungguh manusia sering lupa bagaimana caranya meminta maaf dan berterimakasih, rasanya memang aku juga seperti itu.
Sungguh manusia tidak sadar betapa kecilnya dia di mata Sang Pencipta, aku juga sering tak sadar.
Sungguh manusia mudah terhasut setan untuk menjerumuskan kita, aku mengakui itu.
Sungguh..terkadang, ah tidak, sering kali, bahkan mungkin setiap waktu, aku melakukan kesalahan.
Kesalahan tidak hanya kepada Allah tetapi juga manusia yang lain.
Memohon ampun kepada-Nya tidak cukup, diperlukan keberanian diri untuk meminta maaf kepada yang lain. Untuk itu, aku ingin berkata,
"Aku minta maaf atas segala salah dan khilaf yang pernah aku lakukan, baik disengaja ataupun tidak. Aku meminta maaf dari hati yang paling dalam, dengan penuh ketulusan dan pengakuan kesalahan. Semoga Allah mengampuniku dan mengampunimu, dan atas luka yg aku perbuat atas kesalahanku, semoga Allah mengobatinya dan memberimu kebahagiaan."
Jika ada yang pernah aku lukai, silahkan bicara saja langsung kepadaku, insyaAllah aku akan mencoba meminta maaf dan melakukan perbaikan, karena aku sering kali lupa terhadap apa yang aku lakukan dan tidak menyadari adanya kesalahan.
Jika ucapan kata maaf yang terucap dari mulutku hanya akan berbatas pada umur dan pertemuan, semoga tulisan ini bisa menyampaikan kapanpun dan dimanapun. :)
Terkadang bahkan sering kali sulit sekali terucap bila dibanding kesalahan yg sangat mudah dilakukan.
Sering kali aku mengatasnamakan manusia yang pasti punya salah untuk bersembunyi dibalik kesalahan.
Sungguh manusia sulit sekali mengakui kekurangan diri, terlebih aku.
Sungguh manusia lebih mudah membanggakan sombongnya, khususnya aku.
Sungguh manusia sering kali egois akan keinginannya, aku mungkin sering begitu.
Sungguh manusia suka meremehkan kesalahan yang dilakukannya, ya aku termasuk di dalamnya.
Sungguh manusia sering lupa bagaimana caranya meminta maaf dan berterimakasih, rasanya memang aku juga seperti itu.
Sungguh manusia tidak sadar betapa kecilnya dia di mata Sang Pencipta, aku juga sering tak sadar.
Sungguh manusia mudah terhasut setan untuk menjerumuskan kita, aku mengakui itu.
Sungguh..terkadang, ah tidak, sering kali, bahkan mungkin setiap waktu, aku melakukan kesalahan.
Kesalahan tidak hanya kepada Allah tetapi juga manusia yang lain.
Memohon ampun kepada-Nya tidak cukup, diperlukan keberanian diri untuk meminta maaf kepada yang lain. Untuk itu, aku ingin berkata,
"Aku minta maaf atas segala salah dan khilaf yang pernah aku lakukan, baik disengaja ataupun tidak. Aku meminta maaf dari hati yang paling dalam, dengan penuh ketulusan dan pengakuan kesalahan. Semoga Allah mengampuniku dan mengampunimu, dan atas luka yg aku perbuat atas kesalahanku, semoga Allah mengobatinya dan memberimu kebahagiaan."
Jika ada yang pernah aku lukai, silahkan bicara saja langsung kepadaku, insyaAllah aku akan mencoba meminta maaf dan melakukan perbaikan, karena aku sering kali lupa terhadap apa yang aku lakukan dan tidak menyadari adanya kesalahan.
Jika ucapan kata maaf yang terucap dari mulutku hanya akan berbatas pada umur dan pertemuan, semoga tulisan ini bisa menyampaikan kapanpun dan dimanapun. :)
Langganan:
Postingan (Atom)