Minggu, 19 Juli 2015

Duri dalam Daging


Pernakah kamu merasa bersalah di dalam hidupmu? Seakan keberadaanmu menjadi sebuah bencana bagi orang lain, bahkan orang banyak. Ya..aku pernah merasakannya, mungkin hingga saat ini.

           Aku pernah merasa menjadi sebuah perusak persahabatan. Kami bersahabat lima orang, dengan aku perempuan sendiri. Kami dahulu begitu dekat, berkeluh kelah bersama, tertawa bersama, selayaknya keluarga. Kini karenaku, mereka menjadi sangat canggung satu sama lain. Tak sedekat dulu, bahkan saling berprasangka satu sama lain. Tak ada lagi keterbukaan. Apalagi canda tawa yang tulus itu, sudah tak pernah terlihat. Hanya kekakuan. Sekedar sapa, sekedar senyum, semuanya sekedarnya saja.

               Aku merasa bersalah. Tapi aku tak tau apa yang harus aku lakukan, semuanya menjadi serba salah. Aku mohon pahamlah, aku ingin kalian seperti yang dulu. Aku merindukan masa-masa itu. Kembalilah seperti yang dahulu, jikalau syaratnya tak adanya keberadaanku, aku rela.  Pahamlah, aku menyesal, aku merasa bersalah.

            Aku pernah merasa menjadi sebuah masalah di sebuah organisasi. Lingkaran panas orang menyebutnya. Tak ada profesionalitas, semua tercampur menjadi satu antara masalah pribadi dan organisasi. Kecewa, nyatanya apa yang aku lakukan selalu saja salah. Apa saja yang aku lakukan akan berimbas ke yang lain, makin menjalar, makin banyak akibat yang ditimbulkan. Sempat terpikir untuk melepaskan amanah itu, tetapi aku sadar hal tersebut akan mengakibatkan masalah baru yang makin rumit. Posisi yang membingungkan bagiku. Mungkin inilah hukuman bagiku telah menyebabkan ini semua. Jikalau aku tau begini akhirnya, tentu aku tak akan menerima amanah ini.

           Tapi sungguh tak bersyukurnya jika aku berpikir seperti itu, inilah takdir yang telah ditetapkan-Nya. Tapi tentu aku tetap ingin memperbaikinya. Pelajaran yang berharga, mungkin aku harus berpikir dua kali untuk menerima amanah selanjutnya. Karena bisa jadi hal yang sama akan terulang kembali. Aku tak mau itu, sungguh, akan lebih baik jika tanpa aku.

Aku tak mau menjadi duri dalam daging

Aku tak mau menjadi setitik nila yang merusak susu sebelangga

Aku tak mau menjadi biang yang menimbulkan masalah

Pahamlah, aku tak mau itu terjadi

"Maafkanlah aku.. Kembalilah, kembalilah seperti yang dulu.. Aku mohon.."



#latepost.