Rabu, 20 Mei 2015

Keimanan

        Sesuatu yang abstrak, elastis, bisa naik, bisa turun, tetapi bisa dirasakan oleh hati dan perasaan setiap manusia yang meyakini-Nya.

         Penurunan dan kenaikan iman ini hanya bisa dirasakan oleh diri sendiri, kecuali penurunan dan  kenaikan itu berjalan secara drastis, pasti dapat dirasakan orang-orang sekitarnya. InsyaAllah.

        Meskipun keimanan seseorang bisa dirasakan orang lain, lebih baik tidak mudah men-“judge” keimanan orang lain itu jelek. Manusia bukan Allah yang menguasai seluruh isi hati, bahkan panca indra yang dianugrahkan oleh Allah kepada manusia memiliki batasan. Ada banyak hal yang tidak manusia ketahui, oleh karena itu, tetaplah berpikir positif.

     Bahkan keimanan seorang tokoh agama belum tentu lebih baik dibanding seorang pencuri sekalipun. Tetapi juga tidak menjudge seseorang yang terlihat baik dengan mengatakan bahwa kebaikannya hanya ketika terlihat saja. Sekali lagi, manusia tidak pernah tahu apa yang ada di pikiran dan hati masing-masing orang. Tetap berpikir positif.

        Berpikir postif bukan berarti menanggapi sesuatu secara berlebihan hingga jatuhnya menjadi ke-GR-an. Berpikir positif juga bukan berarti tidak waspada, waspada perlu untuk penjagaan diri.

      Semoga keimanan kita akan terus bertambah, iman yang sesungguhnya, hanya untuk mengharap ridho-Nya. Keimanan menjauhkan dari penyakit-penyakit hati (iri, dengki, dendam), karena penyakit hati akan membuat manusia menjadi kurang bersyukur, dan terus berpikir negative kepada orang lain.
Terus memperbaiki diri, semoga Allah memberikan jalan-Nya, hingga orang lain juga terketuk untuk mengikuti jalan-Nya. Terus berpikir positif, karena pemikiran kita adalah cerminan orang lain terhadap diri sendiri. Pemikiran yang baik akan tergambar dari tingkah laku yang baik pula. Terus menebar manfaat, hingga orang lain merasakannya. Lillahi Ta’ala, tanpa berniat untuk menyombongkan diri, juga tanpa mengharapkan pamrih.

"Iman itu indah, semoga diri ini selalu bisa merasakan keindahannya, begitu juga manusia yang lain."